Fungsi Geotex Non Woven dan Perbedaanya dengan Geotex Woven

geotex non woven

Apa itu geotex non woven? Istilah ini merujuk pada material geotextile non woven yang merupakan salah satu material geosintetik yang proses pembuatannya tidak melalui proses anyaman atau woven. Bahan baku berupa serat filamen pada material ini akan disatukan dengan metode interlocking atau bonding.

Dalam metode bonding biasanya didukung dengan mesin mekanik, pelarut, senyawa kimia, serta suhu panas atau kombinasi dari beberapa metode tersebut. Sedangkan metode interlocking melibatkan teknik needle punch. Pada ulasan kali ini Anda akan diajak untuk mengenal geotekstil non woven lebih jauh.

Geotextile Non Woven vs Woven

Jika menyimak penjelasan di awal, maka dapat diketahui perbedaan dari kedua jenis material geotextile tersebut. Salah satunya adalah proses pembuatan yang berbeda, pada geotextile woven pembuatannya melalui proses penganyaman sedangkan pada geotekstil non woven tidak dianyam.

Perbedaan lainnya terletak pada kekuatan tarik. Pada geotextile woven kekuatan tariknya sangat tinggi sehingga efektif untuk menahan beban berat. Itulah mengapa geotextile jenis woven lebih cocok untuk fungsi reinforcement (perkuatan) dan containment (penahan).

Sedangkan material geotekstil non woven memiliki tampilan seperti kain dan fungsinya adalah sebagai filtrasi, separasi serta drainase. Jenis geotekstil ini didukung dengan sifat permeabilitas yang tinggi sehingga lebih cocok untuk pekerjaan proyek seperti saluran drainase.

Geotextile Non Woven Untuk Apa

Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai fungsi geotekstil non woven yang lebih sering dimanfaatkan untuk pekerjaan proyek konstruksi yang melibatkan likuida atau cairan. Untuk penjelasan lengkapnya silakan disimak di bawah ini.

1.     Filtrasi

Salah satu fungsi geotex non woven adalah penyaringan atau filtrasi. Fungsi filtrasi pada material ini memungkinkan terjadinya penyaringan secara efektif karena karakteristik bahan non woven akan menahan partikel halus agar tidak ikut keluar bersama aliran air.

Dengan demikian elemen cairan dan agregat akan terpisah tanpa perlu khawatir struktur aslinya rusak. Fungsi inilah yang banyak diaplikasikan di Belanda, karena wilayah di negara tersebut 50% di bawah permukaan laut. Material geotextile yang diaplikasikan pada sistem bendungan mampu mencegah banjir rob.

2.     Drainase

Geotex non woven drainage fabric juga memiliki fungsi penting dalam sistem drainase. Jenis material ini difungsikan sebagai elemen pasif untuk mengalirkan cairan maupun gas. Tanpa memerlukan bahan tambahan, geotekstil non woven mampu bekerja secara efektif.

Meski begitu, untuk mendapatkan fungsi yang lebih optimal diperlukan kombinasi yang tepat antara geotekstil non woven berlubang dengan elemen lain yaitu inti drainase. Kombinasi inilah yang sering dikenal dengan sebutan drainage geocomposite.

3.     Separasi

Fungsi lain dari geotextile non woven fabric adalah separasi. Pada fungsi ini material geotekstil non woven akan memisahkan dua lapisan tanah yang memiliki karakteristik berbeda. Dengan memanfaatkan bahan tersebut, lapisan tanah dasar (subgrade) yang halus tidak akan masuk ke dalam lapisan granular.

Secara sederhana, lapisan yang halus tidak akan ikut terbawa oleh aliran air sehingga tidak bercampur dengan lapisan lainnya dengan ukuran partikel yang berbeda. Hal ini sangat penting untuk memastikan kinerja dari material tersebut dalam jangka panjang.

Contoh pengaplikasian material geotekstil non woven dengan fungsi separasi banyak ditemukan pada proyek konstruksi dinding bendungan, lintasan rel kereta api, pondasi jalan raya, serta tanggul laut. Dengan karakteristiknya yang tahan lama, material ini bisa berfungsi untuk jangka panjang.

Geotex non woven merupakan jenis geotextile yang dibuat tanpa dianyam. Adapun fungsi utamanya adalah untuk filtrasi, drainase dan separasi. Untuk mendapatkan produk geotekstil non woven dan woven yang berkualitas, silakan hubungi penyedia produk geosintetik terpercaya hanya di https://petrane.co.id/.

Bagikan artikel ini