Pada dasarnya geotextile woven, digunakan sebagai tulangan, pemisah atau drainase. Jika timbunan berada pada tanah lunak, efek dari deformasi yang berlebihan dapat membuat timbunan menjadi melengkung ke bawah. Aktifitas ini akan mengakibatkan kerusakan pada struktur diatasnya. Perumpamaanya persis seperti balok yang dibebani, jadi jika timbunan melengkung terlalu berlebihan, maka akan berakibat retak-retak pada bagian bawah.
Geotextile woven adalah material berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan serat sintetis yang ditenun serta ada penambahan pelindung anti ultra violet yang memiliki ukuran kuat tarik yang cukup tinggi, material ini dibuat sebagai solusi masalah untuk perbaikan tanah lunak khususnya yang berhubungan dengan bidang teknik sipil secara efektif dan efisien, seperti menanggulangi masalah konstruksi jalan
Geotextile sudah banyak dikenal di Indonesia. Pada konstruksi bangunan sudah banyak yang menggunakan material ini dikarenakan mudah untuk pemasangan. Untuk Harga geotextile bisa dibilang relatif murah serta mudah didapatkan pada toko offline ataupun online dengan harga yang beragam. Banyak juga orang yang memilih geotextile dibandingkan material lain yang fungsinya sama. Jenis geotextile Tipe atau jenis
Bagi konsultan, praktisi, dan mahasiswa yang bergerak di bidang konstruksi tentu kerap mendengar istilah “geotextile”. Geotextile atau dikenal “filter fabric” memiliki fungsi sebagai separator , filtrasi dan perkuatan. Material ini tentu membawa sejarah baru bagi infrastruktur terutama di Indonesia. Pasalnya, material ini tergolong relatif murah untuk manfaat yang ditawarkan, yakni sebagai perkuatan dan stabilisasi pada tanah lunak.
Pada sejarahnya geotextile pertama kali diciptakan pada tahun 1953 untuk proyek Delta. pada proyek tersebut telah dikhususkan memiliki misi penyelamatan daratan di negaranya dari kerusakan setelah banjir.
